Senin, 27 April 2015

Projek HBD "24 April"



Semua berawal dari sini, disaat aku bangun dari tidurku aku merasa semuanya berubah. Impianku, duniaku, cita-citaku, semuanya berubah tak tersisa. Semua hal ini terjadi karena sebuah perasaan yang hadir di benak manusia, ada kalanya merasa senang, sedih, kecewa, tergantung, di gandakan hal yang mereka sebut dengan istilah Cinta. Aku sendiri tak menyukai cinta sangat tidak suka, namun tentu saja aku mengakui keberadaan cinta dan menganggapnya ada hanya sebagai sebuah rasa yang akan membuat orang pada akhirnya saling membenci. Sama dengan kisah ku saat ini aku membenci cinta pasti ada alasannya, tentu saja.

Aku tak menyukai cinta karena cinta membuat ayahku menyukai orang lain namun aku lebih lebih lagi membenci cinta karena ibuku dengan kekesalannya selalu saja bertengkar setiap hari dengan ayah namun anehnya ibuku bersikukuh untuk tetap berada disamping ayahku walaupun setiap malamnya ibuku selalu mengangis di kegelapan malam, dan aku tahu itu. Sedangkan aku? Aku hanya bisa menjadi penonton antara ayahku yang selalu bersenang-senang dengan selingkuhanya lalu ibuku yang selalu terhias air mata di wajah lesunya.

Marah, tentu saja aku marah tak terhitung setiap menit, setiap detik, bahkan setiap saat aku melampiaskan kekesalanku. Namun jangan anggap aku pengecut aku tidak lari dari masalahku, masalah orang tuaku tepatnya. Aku tidak pergi ke hal-hal negatif, tidak akan, karena apa? Aku tak mau merusak tubuh dan masa depanku juga aku masih percaya adanya tuhan itu ada diatas sana. Lalu apa yang ku lakukan selama ini? Tentu sudah banyak yang aku lakukan namun  tak ada hasil, ini semua kembali pada ayah dan ibuku aku hanya dapat melihatnya dengan miris. Ah, tadi aku bilang semuanya berubah kau tau, semuanya. Bahkan kehidupanku di sekolah juga begitu. Jika dibandingkan sekarang keadaannya jauh berbeda dulunya semua orang hormat pada keluargaku sebelum beredar berita konyol tak masuk akal itu yang mengubah segalanya.

Coba bayangkan jika kau ada di posisiku sekarang, disaat kau bangun dari tidurmu dan melihat koran pada pagi itu dengan judul yang bercetak besar dan tebal dihalaman pertamanya ‘Pebisnis dari perusahaan DTP  ternyata penyuka sesama jenis’ kau tau apa yang pertama kali ku pikirkan. Aku sama sekali tidak marah ataupu kesal aku hanya menganggap bahwa itu semua hanya rekaan orang-orang yang kurang waras. Bagaimana bisa sesosok ayahku yang selalu saja ada waktu untuk keluarganya, menyayangiku dan ibuku adalah seorang homo. Huh omong kosong, sampai dimana aku tak sengaja mendengarkan sesuatu yang seharusnya tak aku dengar. Dia bersama pak sukri tukang kebun kami , dia ayahku dan mereka sedang melakukan hal gila, mereka berciuman.

Dan pada saat itu juga kakiku kaku namun lututku terasa lemas dan telapak kakiku mati rasa. Dan dengan sekuat tenaga aku lari, lari tak tau seberapa sakit kakiku yang tanpa alas kaki ku paksakan untuk menginjak bebatuan kecil-kecil yang dipikiranku hanya menjauh dari tempat itu.
Dua bulan berlalu dan desas-desus itu telah mereda namun keadaan masih sama ayah dan ibuku yang selalu bertengkar, dan aku yang selalu dikucilkan oleh teman-temanku, sangat menghawatirkan. Hingga pada akhirnya aku bertemu dengan dua sisiwi pindahan disekolahku,  ia bernama Vrilca dan Misyari. Mereka sangat baik padaku entah mereka tau akan keadaan ayahku atau tidak namun kadang kala aku juga egois yang menginginkan agar mereka tak tau segalanya tentang aku, aku takut jika mereka juga menjauhiku seperti yang lainnya. Dan namaku Prily, Lia prilya berumur 16 tahun dan sekarang kelas 2 sma.

ooOoo

“Apa yang kalian lakukan disini?” tanya seorang sisiwi yang baru sebulan sekolah disini, Memandang kearah tiga siswi yang berjongkok dibangkunya sambil berkacak pinggang.

“Apa kau tak punya televisi dirumahmu?”  seorang yang menjadi lawan bicaranya balik bertannya sambil beranjak dari bangku dan melempar lem kearah temannya.

“Atau ponsel yang bisa untuk browsing?” tanya yang lainnya dengan nada sinis.

“Berita, yang sangat keren! Ayolah Misya ini tentang temanmu!” tambah siswi berkacamata yang masih asik mengoleskan lem ke bangku tersebut.

“Baiklah! Jika aku menjawabnya, apa untungnya bagiku? Sudahlah pergi saja kalian, sebelum kalian dapat masalah dariku!”

“Wohoho.... Kiko, lihat anak baru ini sok berani juga rupanya!” siswi berkacamata itu menunjuk mengejek membuat ketua geng Kiko, Kiko winata marah sangat marah belum ada sesorang yang berani melawannya.

Srett.... tiba-tiba bangku dibelakang Kiko bergerak sontak semuanya memandang kearah datangnya suara. Memperlihatkan seorang siswi yang menarik bangku tersebut dengan cuek sambil menatap dingin kearah mereka. Selanjutnya siswi tersebut menarik seragam Kiko dan, rok pendeknya menempel pada  bangku tersebut.

“Vrilca!!”  Misyari membungkam mulutnya tak percaya. Bagaimana bisa Vrilca bisa ada disini, sedangkan ia sendiri tahu jika Vrilca sedang sakit dan dirawat dirumah sakit karena kecelakaan yang menimpannya kemarin lusa.

“Soo... senjata makan tuan?!” sisiwi yang sudah diketahui namanya Vrilca, yang menarik Kiko mencengkram pundak Kiko  dan kini melirik kearah kedua teman kiko yang lain.

“Apa yang kalian lakukan, bantu aku!!” teriak Kiko murka pada temannya, bawahanya tepatnya dan menoleh kebelakang “Dan kau anak gadungan, awas saja kau! Akan kulaporkan kau pada ayahku!!”

“Melaporkan apa? Seperti ‘Ayah aku direndahkan oleh anak gadungan!’ Atau ‘Ayah kau harus mengeluarkan anak gadungan seperti dia!’ seperti itu?” Vrilca menirukan logat bicara Kiko sambil terus mencengkram bahu Kiko sedangkan kedua tangan Kiko terus saja berusaha melepaskan cengkraman Vrilca pada bahunya.

“Vril, kau bisa mematahkan bahunya!” Misyari berkata lirih sedangkan kedua teman Kiko melotot tak percaya.

“Kau, benar-benar, Arhhh!” Kiko segera melarikan diri keluar kelas dengan bangku yang masih menempel pada bokongnya.

“Vrilca dilawan!” ia menatap kepergian Kiko dengan bangga.

“Kau bisa dapat masalah darinya!” Misyari mendekat kearah Vrilca yang mencoba untuk duduk dibangkunya.

“Hey! Ada apa! Vril bagaimana bisa kau ada disini?” teriak suara yang familiar dari arah pintu kelas dan berlari menuju keduanya. Sekarang waktunya jam istirahat jadi membuat seluruh murid untuk menghabiskan waktu di kantin.

“Ya dia benar, kenapa kau bisa ada disini!” Misyari yang baru sadar dengan keadaan ikut menambahkan.

“Hey, ayolah aku hanya sedang bosan dirumah sakit, aku hanya mencari sedikit kegiatan!” Vrilca meletakkan kepalanya yang mulai sedikit pusing itu ke meja.

“Ohh,Jangan bilang yang membuat kursi itu jatuh cinta pada pantat Kiko adalah kau! Tadi Misyari kembali ke kelas untuk mengambil uang saku yang  ketinggalan di tas, ia lama jadi aku memutuskan untuk melihat! Sebelum..”

“Ya ampun Prily, apapun itu terserah!” Vrilca memotong perkataan Prily, yang detik kemudian membuatnya mengerucutkan bibirnya.

“Baiklah, Vril! Tapi itu briliant, Sungguh aku juga ingin melakukannya!” Prily memberi dua jempol pada Vrilca.

“Yeah,tentu! Sangat briliant agar kau bisa dikelurkan lagi dari sekolah!”

 “Lagi? Jadi kau pindah kesini karena dikeluarkan?” Prily mengulang  pernyataan Misyari yang membuat Vrilca mengeluarkan Deathglare gratis pada Misyari.

“Kenapa? aku hanya mengeluarkan pendapatku!”

“Baiklah Pril kau boleh mengetahui rahasiaku! Tentang...”

“Apa!” Prily sangat antusias.

“Tentang, aku benar-benar membenci seseorang yang selalu membanggakan diri akan harta milik orang tuanya!”

“Ya, sangat membenci!” setuju Misyari.

“Oke, lalu bagaimana denganmu Misya! Bagaimana kau bisa dikeluarkan?”

“Aku hanya ikut-ikutan!”

“Tentu saja, ia bahkan memukul Riko, anak laki-laki tunggal pemilik yayasan dibagian ‘masa depannya’ lebih tepatnya ‘Permatanya’! kau bisa membayangkannya bagaimana pukulan anarkis Misya!” Misyari mengangguk-angguk mengiyakan dan detik selanjutnya ia menggeleng keras.

“Bukan di situ tapi di pahanya, sungguh!”

“Ohh,,iya dipahanya?!” goda Vrilca yang membuat Misyari uring-uringan dan membuat ketiganya tertawa bersama setelahnya.

END


Gak jelas ya?? ini cerita urakan yang sebenarnya dibuat seminggu yang lalu dan sebenarnya ini itu project ultah buat temen gua dari SMP dulu. dan sekarang satu SMK sekelas juga ehh sebangku juga malahan. namanya "APRIL LIYANTI" lahir 24 april 1998, jadi tahu kan umurnya berapa!! but happy birthday liyo, semoga panjang umur, di lancarkan rezekinya, juga jangan sering marah-marah mulu, baik hati ama gua juga ahjumma, tambah segalanya aja deh, Amin.

I LOVE YOU LIA :)